Selasa, 17 Oktober 2023

Mengenal Ki Hadjar D

                     

                                                                                   


                                Kesimpulan Penguasaan Materi “Perjalanan Pendidikan Nasional”


Perjalanan pendidikan nasional Indonesia dimulai dari zaman kolonial (sebelum kemerdekaan), kemudian muncul gagasan filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara dan selanjutnya di zaman setelah kemerdekaan. Pendidikan pada masa zaman kolonial di Indonesia memiliki beberapa poin penting, yaitu pendidikan pada saat itu dapat dikatakan tidak adil dan tidak merata karena pendidikan hanya ditujukan untuk anak-anak bangsawan dan keluarga terpandang saja.

Selain itu, sistem pembelajarannya juga bersifat memaksa dan mengontrol. Sistem pendidikan masa kolonial tidak dapat menjadikan warga pribumi belajar sepenuhnya. Melihat fenomena tersebut, Ki Hadjar Dewantara mengorganisir dan memperbarui pendidikan nasional dengan mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi, menurut Ki Hadjar Dewantara (2009), “Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.

Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Terkait dengan gagasan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, pengalaman baru yang saya dapat adalah bahwa pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga, tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan manusia yang merdeka, merdeka berarti selamat raganya dan bahagia raganya. Oleh karena itu, hal-hal yang akan saya praktekkan di kelas nantinya adalah pendidikan yang memerdekakan dimana, pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Pendidik memberi pendampingan dan pengawasan serta memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya seluas luasnya seiring perkembangan zaman dan tidak terlepas dari fungsi kontrol kita sebagai pendidik dan orang tua yaitu memberikan motivasi dan memberikan pengertian kepada anak atau peserta didik agar tetap memegang teguh nilai-nilai atau norma-norma kemanusiaan yang ada sehingga tujuan merdeka belajar dapat terwujud sesuai dengan semboyan Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, dan di belakang memberi dorongan.

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MARI KONEKSI KEMBALI PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia Kali ini saya akan menjawab koneksi materi topik 2... Persepsi penulis kali ini mengena...