Jumat, 27 Oktober 2023

MARI KONEKSI KEMBALI PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia

Kali ini saya akan menjawab koneksi materi topik 2...

Persepsi penulis kali ini mengenai peserta didik dan pembelajaran. ibarat kata dijelaskan dibawah ini ya..

Sebelum mempelajari topik Pendidikan dan nilai social budaya kali ini, saya berpikir bahwa peserta didik adalah  gelas yang sudah memiliki karakter dan isi masing masing sebelumnya yang berada di tempat baru sehingga untuk mengisinya dengan harus menggunakan transfer dengan ilmu pengetahuan. Tugas saya seorang guru adalah untuk fasilitator yang membantu dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kemudian, pembelajaran menurut saya, diibaratkan kegiatan proses transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan. Guru memberikan pembelajaran dengan metode yang beragam misalkan ceramah langsung kepada peserta didik, kemudian dari materi yang diberikan selanjutnya akan disalin atau dikembangkan dengan cara literasi oleh peserta didik sebagai bahan belajar. Hasil belajar sebagai pedoman utama guru dalam menilai kemampuan siswa, diibaratkan ukuran kekampuan siswa yang diukur dengan asesmen yang digunakan di pembelajaran.


Yang berubah dari penulis setelah belajar topik kali ini....

Yang berubah dari pemikiran atau perilaku penulis setelah mempelajari topik ini adalah pembelajaran tidak mengutamakan hasil belajar melainkan proses yang lebih penting, pendidik harus lebih memahami kebutuhan belajar peserta didik sebagai bahan untuk penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik sehingga, menjadi suatu pembelajaran yang bermakna. Kemudian, pentingnya pendidikan pengembangan karakter budi pekerti. Selain itu, proses pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa mengkonstruksi ilmu pengetahuannya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan mengeksplor pengetahuannya secara luas (tidak hanya terpaku pada sumber belajar buku saja).


Yang dapat segera penulis terapkan di kelas untuk merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah:

a. Memperkenalkan kebudayaan lokal, yaitu salah satunya dengan menerapkan pendidikan  berbasis kearifan lokal yang dikaitkan dengan jurusan TKP dan disesuaikan dengan mapel produksi.

b. Membangun kelas yang inklusif: Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif dan merangkul perbedaan dalam kelas. Guru dapat memastikan bahwa semua siswa merasa diterima dan dihargai di kelas dengan menciptakan lingkungan yang ramah dan menghargai perbedaan.

c.   Mengembangkan pendidikan karakter: Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pengembangan karakter dalam pendidikan. Guru dapat memasukkan kegiatan dan proyek yang membantu siswa mengembangkan karakter seperti rasa percaya diri, kerjasama, dan kejujuran.

d. Memberikan pengalaman belajar yang bervariasi: Ki Hadjar Dewantara menganggap bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Guru dapat memberikan pengalaman belajar yang bervariasi seperti diskusi kelompok, presentasi, atau pengalaman langsung untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda.

e. Memberikan pengalaman belajar yang bervariasi: Ki Hadjar Dewantara menganggap bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Guru dapat memberikan pengalaman belajar yang bervariasi seperti diskusi kelompok, presentasi, atau pengalaman langsung untuk mengakomodasi gaya belajar siswa yang berbeda.



Selasa, 17 Oktober 2023

Mengenal Ki Hadjar D

                     

                                                                                   


                                Kesimpulan Penguasaan Materi “Perjalanan Pendidikan Nasional”


Perjalanan pendidikan nasional Indonesia dimulai dari zaman kolonial (sebelum kemerdekaan), kemudian muncul gagasan filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara dan selanjutnya di zaman setelah kemerdekaan. Pendidikan pada masa zaman kolonial di Indonesia memiliki beberapa poin penting, yaitu pendidikan pada saat itu dapat dikatakan tidak adil dan tidak merata karena pendidikan hanya ditujukan untuk anak-anak bangsawan dan keluarga terpandang saja.

Selain itu, sistem pembelajarannya juga bersifat memaksa dan mengontrol. Sistem pendidikan masa kolonial tidak dapat menjadikan warga pribumi belajar sepenuhnya. Melihat fenomena tersebut, Ki Hadjar Dewantara mengorganisir dan memperbarui pendidikan nasional dengan mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi, menurut Ki Hadjar Dewantara (2009), “Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.

Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Terkait dengan gagasan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, pengalaman baru yang saya dapat adalah bahwa pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga, tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan manusia yang merdeka, merdeka berarti selamat raganya dan bahagia raganya. Oleh karena itu, hal-hal yang akan saya praktekkan di kelas nantinya adalah pendidikan yang memerdekakan dimana, pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Pendidik memberi pendampingan dan pengawasan serta memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya seluas luasnya seiring perkembangan zaman dan tidak terlepas dari fungsi kontrol kita sebagai pendidik dan orang tua yaitu memberikan motivasi dan memberikan pengertian kepada anak atau peserta didik agar tetap memegang teguh nilai-nilai atau norma-norma kemanusiaan yang ada sehingga tujuan merdeka belajar dapat terwujud sesuai dengan semboyan Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, dan di belakang memberi dorongan.

        

Rabu, 11 Oktober 2023

BELAJAR BERSAMA MENGENAI KREATIFITAS DAN INOVASI

 


Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Salam sehat untuk teman - teman pembaca yang sudah lama tidak jumpa dengan tulisan dalam blog ini.

Apa kabar ..

Semoga senantiasa bahagia dalam disetiap aktifitasnya ya ..

 

KREATIFITAS DAN INOVASI

 

Kali ini kita akan belajar bersama mengenai dasar pemikiran kreativitas dan inovasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta; daya cipta; perihal berkreasi; kekreatifan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, atau pembaharuan. Secara umum, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Kreativitas merupakan kemampuan yang dapat dilatih dan dikembangkan. Namun, tingkat kreativitas setiap orang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor, seperti faktor internal dan faktor eksternal.

Berikut adalah beberapa cara agar teman - teman ingin meningkatkan kreativitas dalam diri:

1. Berlatih. kreativitas adalah keterampilan yang dapat dilatih. Semakin sering kita berlatih, maka semakin kreatif kita. 

2. Bereksperimen. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Eksperimen dapat membantu kita untuk menemukan ide-ide baru. 

3. Buka pikiran. Jangan takut untuk menerima ide-ide baru. Pikiran yang terbuka dapat membantu kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

4. Berkolaborasi. Berkolaborasi dengan orang lain dapat membantu kita untuk menghasilkan ide-ide baru.

        Sebagai calon guru, penting untuk tetap berlatih menjadi kreatif. Ada kalimat bagus dalam buku Pendidikan Kreatif: Menuju Generasi Kreatif & Kemajuan Ekonomi oleh Hudaya Latuconsina “Cara mengajar yang paling bagus adalah yang kita temukan sendiri melalui pengalaman kita, setelah melihat orang lain, membaca buku, dan seterusnya”. Semoga dengan berlatih kita bisa menemukan cara terbaik mengajar siswa untuk kita terapkan nantinya di lapangan.

       Selain itu penting juga calon guru untuk tetap belajar menjadi guru yang inovatif, agar kelak menjadi agen perubahan untuk siswanya. Mengapa begitu? Karena orang - orang inovatif di dunia pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan ide-ide baru dan inovatif, kita kelak dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan menyenangkan, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.

        Saya jadi ingat guru saya sewaktu SMA, yang selalu menekankan pada proses ATM yaitu amati, tiru dan modifikasi. Menurut saya yaitu merupakan ilmu yang beliau ajarkan untuk menerapkan apa yang dinamakan inovasi itu.

       Ada cara untuk seseorang yang inovatif :

    1. Kita harus terbuka terhadap hal-hal baru. Seseorang yang inofatif  dunia pendidikan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru dan bereksperimen. Mereka selalu mencari cara untuk memperbaiki sistem pendidikan dan membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.

    2. Orang yang inovatif di dunia pendidikan memiliki kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. Mereka dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi baru untuk masalah-masalah yang dihadapi di dunia pendidikan.

    3. Orang yang inovatif di dunia pendidikan tidak takut untuk mengambil risiko. Mereka memahami bahwa inovasi seringkali melibatkan kegagalan, tetapi mereka tidak membiarkan hal itu menghentikan mereka untuk mencoba.

    4. Orang yang inovatif di dunia pendidikan tekun dalam memperjuangkan ide-ide mereka. Mereka tidak mudah menyerah, bahkan ketika menghadapi tantangan.

    5. Kolaboratif. Orang yang inovatif di dunia pendidikan memahami bahwa inovasi membutuhkan kolaborasi. Mereka terbuka untuk bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar belakang dan keahlian untuk mengembangkan dan menerapkan ide-ide baru.

Berikut contoh inovasi yang ada di dunia pendidikan :

1. Saat ada pandemi Covid-19 untuk meningkatkan akses pendidikan, kelas maya virtual dilakukan agat siswa dapat mengikuti pelajaran dari jarak jauh menggunakan platform daring. Saat itu saya mengalami sendiri ketika sidang atau ujian skripsi yang terhalang jarak karena virus yang saat itu sedang tinggi penyebarannya, kelas virtual menjadi solusi keterbatasan jarak.

2. Penggunaan Teknologi Augmented dan Virtual Reality. Teknologi AR dan VR digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan interaktif, terutama dalam mata pelajaran seperti ilmu pengetahuan, sejarah, atau seni.

3. Flipped Classroom: Guru merekam pembelajaran atau materi pembelajaran, dan siswa mengaksesnya secara mandiri di rumah sebelum kelas. Waktu kelas kemudian digunakan untuk diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Sebenarnya masih banyak inovasi yang lainnya, coba teman-teman tuliskan dikolom komentar kira-kira pembelajaran inovatif apa yang akan dilakukan kelak di lapangan??

Sekian dulu ya.

Semoga bermanfaat ....

MARI KONEKSI KEMBALI PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia Kali ini saya akan menjawab koneksi materi topik 2... Persepsi penulis kali ini mengena...