Selasa, 17 November 2020

Memoar Keduaku



Senangnya bisa ikut nulis lagi..

Memoar keduaku kubuat ketika aku kkn tahun lalu. setahun lebih sudah aku melewatinya. Agustus 19-Nov 20. Baru sempat kutuliskan disini.

Pintar dalam membagi waktu dan meluangkan waktu untuk ikut menulis memoar keduaku ini adalah hal yang lumayan berat untuk dijalani. Tugas dan tanggungjawab sebagai sekertaris yang diberikan padaku saat itu harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh juga. Sambil menyelam minum air istilahnya.

Memoar yang kupersembahkan untuk bapak tersebut aku buat saat diriku sedang tinggal berjauhan dengannya pada saat itu. Perasaan dan pikiranku aku curahkan kedalam sebuah judul dalam memoar tersebut. Rasa kangen yang menghasilkan karya. Itu dia salah satu jurus jitu dalam karyaku.


 

Tepat Waktu


Dua kata yang bisa mengisahkan berjuta kisah didalamnya. Inilah sekelumit cerita dalam kehidupanku dimasa akhir perkuliahanku sekarang, ya akhir tahun 2020. Aku sedang berada ditahap menunggu untuk menyempurnakan gelar sarjanaku. Yah.. masa-masa revisi. Ada yang bilang tahap yang lebih sulit dibandingkan sebelum sidang.

Sekilas hatikupun bertanya setelah sidang berlangsung dan berjumpa dengan berbagai orang yang aku kenal. Mulai dari keluarga, sahabat, kakak tingkat, adek tingkat maupun teman yang kukenal sejak dulu sekolah. Mereka yang memberiku banyak doa dan merekalah yang memberi ucapan selamat, serta wejangan agar tetap semangat menuntaskan tugas akhirku di masa kuliah.

Waktu terus berjalan...

Aku terus menjalani hariku, dan terus mencari fakta dari pernyataan “masa yang lebih sulit ketika setelah sidang tugas akhir dilaksanakan”

Revisi

Sebarkan

Revisi

Menunggu

Ambil

Revisi

Acc 1 (-3)

Revisi

Menunggu

Menunggu

Acc 2 (-2)

Revisi

Menunggu

Menunggu

Menunggu

Menunggu

Diriku harus mencoba bertahan dikala rasa bosan datang. Hingga sekarang -Nov 2020.

Begitu simpelnya jika aku membayangkan jika telah melewatinya.

Namun apa daya aku masih berada di titik ini.

-----------------------------------

Masih ada drama dalam pembuatan jurnal. Biarkanlah itu menjadi rahasia...

----------------------------------

Alhamdulillahnya..

Setelah usaha dan doa pasti ada hasilnya. Tepat di bulan Februari 2021 aku berhasil mendaftarkan diri untuk wisuda. Bulan yang diharapkan dari tahun lalu. Meski wisuda yang di helat dalam kondisi pandemi.

Ya benar panemi Covid-19. 

Wisuda dilakukan secara daring atau bisa dikatakan aku wisuda dengan keluarga dirumah. Lengkap pastinya. Bapak, Ibu, kedua adikku, nenek dan mamak, keluarga yang berada dirumah yang kutinggali saat ini. Aku sangat bersyukur bisa wisuda dengan tepat waktu. Alhamdulillah. Terimakasih ku ucapakan untuk semua yang telah membantu disetiap langkahku.

MARI KONEKSI KEMBALI PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia Kali ini saya akan menjawab koneksi materi topik 2... Persepsi penulis kali ini mengena...